Pak Daiman

KabarDesa.com, Sekadau – Salah satu petani Desa Belitang Satu yaitu Pak Daiman yang menggeluti usaha tani tanaman lada saat ditemui KabarDesa mengisahkan bagaimana beliau sampai tertarik pada usaha tanam lada.

“Pada waktu itu ekonomi keluarga saya sangat susah, karena anjloknya harga getah karet, lalu saya mendengar harga lada yang sangat bagus, saya pun memulai usaha ini,” ungkapnya mengenang.

Dua tahun lalu harga lada di pasar lokal Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalimatan Barat berkisar antara Rp 70.000 – Rp 120.000 per kilogram. Hal inilah yang membuatnya tertarik untuk menekuni bertani lada.

Delapan bulan kemudian, ia telah merasakan jerih payahnya itu. Betapa tidak, tanaman lada ternyata siap untuk dipanen. “Di sinilah letak keuntungan menanam lada, ia tak perlu waktu yang lama untuk memetik hasilnya dengan harga yang sangat bagus. Sepadan dengan perawatan yang kita lakukan,” kenangnya pula.

Tak terasa kini dari 300 pohon lada pada area seperempat hektar, ia mampu mendulang uang kisaran Rp 1,2 juta sampai Rp 2 juta per bulannya berdasarkan pada hitungan perolehannya saat ini. Jika dibandingkan dengan sawit dan karet, berkebun lada memang sungguh sangat menjanjikan.

“Kalau saya, mengurus lada itu dilakukan sepulang menoreh getah karet. Dari pada tidak ada kerjaan, lebih baik saya merawat tanaman lada yang telah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian keluarga,” pungkasnya.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here