FB_IMG_1501071421306

PONOROGO – Salah satu desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang pernah menjadi sorotan media nasional dan internasional dalam beberapa tahun silam adalah Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong.

Pasalnya di Desa Karangpatihan banyak warganya yang mengalami keterbelakangan mental atau idiot. Bahkan banyak orang yang menjuluki Desa Karangpatihan sebagai “Kampung Idiot”.

Seiring berjalanya waktu, kini julukan itu disulap oleh generasi muda serta mayoritas warganya dan didukung penuh oleh kiprah pemuda desa yang saat ini dipercaya menjadi Kepala Desa Karangpatihan yaitu Eko Mulyadi.

Berbagai terobosan dilakukan oleh Eko Mulyadi dan Kelompok Masyarakat Karangpatihan Bangkit. Warga Disabilitas secara khusus dibina dan dilatih untuk bisa produktif dalam berbagai kegiatan.

Diantaranya beternak bebek, ayam, lele serta kerajinan tangan. Salah satu kerajinan tangan yang saat ini dikembangkan adalah batik.

Menurut Eko Mulyadi, batik yang sedang dikembangkan di Desa Karangpatihan adalah batik Ciprat. “Kerajinan batik Ciprat terus kami kembangkan dalam rangka ikut menciptakan sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa,” ucap Eko Mulyadi, Rabu (26/7/2017).

Selain itu, pihaknya juga ingin berkontribusi bagi pengembangan batik. “Kami berharap seluruh warga kami bangga menggunakan kain batik produksi desanya sendiri,” harapnya.

Selain itu dia juga meminta semua pihak ikut berpartisipasi membantu menyukseskan program Cinta Batik Ciprat Karpat (Karangpatihan). “Caranya adalah dengan bangga menggunakan batik produk desa kami,” tandasnya penuh harap. (MUH NURCHOLIS)

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here