Suasana serap aspirasi anggota DPRD Jatim saat Reses di Balai Desa Bancar, Bungkal, Ponorogo. (Foto : Muh Nurcholis)
Suasana serap aspirasi anggota DPRD Jatim saat Reses di Balai Desa Bancar, Bungkal, Ponorogo. (Foto : Muh Nurcholis)

PONOROGO – Hampir saat musim tanam para petani di Kabupaten Ponorogo selalu mengalami kesulitan mendapatkan pupuk. Padahal kebutuhan pupuk para petani sudah terakomodir dengan jelas dalam RDKK yang diajukan oleh Kelompok Tani maupun Gapoktan di setiap desa.

Permasalahan kelangkaan pupuk juga dialami petani di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Ponorogo pada musim tanam tahun ini. Hal itu terungkap saat para petani di wilayah tersebut bertemu dengan HM. Noer Soetjipto, Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur dalam pertemuan jaring aspirasi masyarakat dalam rangka Reses I Tahun 2016 di Balai Desa Bancar, Rabu (30/3) malam.

Keluhan disampaikan oleh Tulus selaku pengurus Kelompok Tani Bogasari, Dukuh Nglodo, Desa Bancar mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. “Hampir setiap tahun menjelang musim tanam kami selalu mengalami kesulitan pupuk,” keluh Tulus.

Bukan hanya masalah pupuk, petani di Desa Bancar juga mengaku bingung dengan turunnya harga gabah setiap panen. “Kami bingung setiap panen harga padi malah terjun bebas,” ungkap Jemirin, petani lainnya.

Sementara itu Tubari, Ketua Kelompok Tani Bancaran, Dukuh Duwet, Desa Bancar mengaku sulit mendapatkan pengairan di saat musim kemarau. “Petani di Desa Bancar sangat membutuhkan bantuan sumur pompa dalam agar irigasi lancar dan kami tidak kesulitan air saat kemarau,” ujar Tubari.

Menanggapi beberapa aspirasi tersebut HM. Noer Soetjipto yang juga anggota Komisi B DPRD Jatim berharap kepada Pemkab Ponorogo untuk aktif turun melakukan pengawasan dalam pendistribusian pupuk. “Pemkab Ponorogo juga harus melakukan kontrol stabilitas harga pembelian dari hasil panen dan Petani sebisa mungkin tidak menjual hasil panennya ke tengkulak,” ungkap HM. Noer Soetjipto.

Politisi Partai Gerindra ini juga berharap para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani maupun Gapoktan agar selalu aktif berkomunikasi dengan pihak terkait agar permasalahan para petani bisa terpecahkan. “Petani harus aktif berkomunikasi dengan PPL maupun Dinas Pertanian,” terangnya.

Pria yang juga mantan Dosen di sejumlah perguruan tinggi ini juga berjanji akan mengawal keluhan petani Desa Bancar terkait pengadaan sumur pompa dalam. “Kelompok Tani harus sudah berbadan hukum resmi sesuai aturan perundang-undangan sehingga pengajuan sumur pompa dalam bisa secepatnya terealisasi, kami siap membantu pengawalannya,” tegasnya.

Acara tersebut selain dihadiri para anggota Kelompok Tani maupun Gapoktan, juga dihadiri para tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, Tim Penggerak PKK, Ketua RT/RW, Lembaga Desa serta Kepala Desa Bancar Pamuji beserta seluruh Perangkat Desa Bancar. (MUH NURCHOLIS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here