Suasana Pelayanan Publik di Kantor Desa Makar Jaya.

KabarDesa.com, Jambi – Pengganti Kepala Desa Mekar Jaya, Lukman, yang juga sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, merasa bingung untuk meningkatkan taraf hidup warganya.

Apalagi mayoritas warga Desa Mekar Jaya ini sangat membutuhkan perhatian serius dari perangkat desa terkait dengan kesejahteraan warganya. Desa Mekar Jaya saat ini memiliki jumalh penduduk kurang lebih sekitar 4.000 jiwa atau sekitar 2.000-an Kepala Keluarga (KK).

Sementara itu, sekarang pemerintah desa dituntut untuk memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dapat digunakan untuk penopang dan penguatan ekonomi rakyat kecil khususnya di desa tertinggal.

“Jujur saja. Ingin sekali desa kita ini maju, dan memang masih banyak harus belajar lagi. Kami harus membuat terobosan (untuk menopang peningkatan ekonomi warga di Desa Mekar Jaya), dan tapi, kami pun juga butuh dukungan seluruh masyarakat untuk mendirikan BUMDes di desa kami ini,” demikian ungkap Lukman kepada jurnalis KabarDesa.com, Kamis lalu (15/09/2016).

Lukman, yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Mekar Jaya sekarang, menggantikan Samsu Alam, SAg, sebagai Kepala Desa Mekar Jaya yang lama, dia menyatakan, ada 2 pilihan yang menjadi wacana untuk pendirian BUMDes di Desa Mekar Jaya.

“Saat ini, yang terpikir oleh kami di sini, ada 2 BUMDes yang akan dibentuk di Desa Mekar Jaya, yakni apakah bentuk usaha Mini Market serba ada untuk menyediakan kebutuhan hidup warga sehari-hari, atau pendirian Bank Sampah yang mempunyai nilai ekonomis. Itu rencana dari kami, yang akan disampaikan kami kepada masyarakat,” tambahnya.

Menurutnya, pendirian usaha Mini Market atau Bank Sampah ini bisa sebagai langkah jitu dan terobosan maju untuk mendongkrak peningkatan perekonomian masyarakat di tengah situasi ekonomi sulit saat ini.

Untuk saat ini mayoritas masyarakat Desa Mekar Jaya berprofesi sebagai buruh kasar dan buruh bangunan. Ada pula yang bekerja sebagai petani sayur-sayuran. Sedangkan masyarakat yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipi (PNS) hanya beberapa saja. Masyarakat di Desa Mekar Jaya ini tergolong masyarakat ekonomi lemah dan kecil.

“Petani di desa kami, ada yang menjadi petani penggarap yang bukan pemilik lahan. Tapi justru mereka lah, yang menggarap lahan yang ada, yang umumnya dimiliki oleh warga dari luar Desa Mekar Jaya, dan ada juga sebagian pemilik lahan itu, yang punyanya adalah orang dari Kota Jambi,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here