Arif Wibowo, warga Desa Kaliwungu, Jombang, Jatim, pembuat BBM alternatif berbahan baku limbah organik. Hasilnya berupa biopremium dan biosolar yang tidak kalah dengan hasil buatan Pertamina. Foto: Muji Lestari

JOMBANG – Beberapa hari yang lalu sempat terjadi kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak) khususnya untuk BBM jenis premium di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini dikarenakan Pemerintah mengurangi pasokan BBM bersubsidi. Tak heran jika dibeberapa SPBU terjadi antrian panjang bahkan tak kurang yang kehabisan stock BBM bersubsidi.

Adanya kejadian ini membuat sebagian masyarakat menjadi kesulitan mencari BBM untuk kendaraan bermotornya. Namun, bagi Arif Wibowo, warga Desa Kaliwungu, Jombang Jawa Timur, memiliki cara untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut. Beliau membuat bahan bakar alternatif yang berbahan dasar dari ilalang, jerami, daun kering dan jenis rerumputan lainnya. Limbah organik atau yang dikenal dengan Biomassa ini lantas menjadi BBM alternatif bagi Arif Wibowo ini.

Menurutnya, pembuatan bahan bakar alternatif ini tidaklah rumit dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Apalagi Biomassa ini sangat ramah lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengolahan bioetanol yang sudah menjadi biosolar dan biopremium dapat langsung digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor serta mesin diesel.

Dilansir dari Portalkbr (28/8), Arif menuturkan, “Mengolah sampah atau biomassa sebagai biopremium atau solar. Riset ini kami lakukan untuk salah satunya adalah menyikapi terjadinya kelangkaan BBM saat ini. Sebenarnya sangat mudah sekali karena Indonesia adalah negara agraris yang berpotensi atau banyak sekali didominasi oleh limbah biomassa yaitu limbah sisa dari hasil pertanian, perkebunan dan holtikultur”.

Arif mengklaim bahwa hasil dari limbah organiknya ini memiliki kualitas setara dengan Pertamax serta lebih baik daripada Premium dan Solar milik Pertamina. Hasil dari proses limbah organik tersebut diperoleh dari limbah organik yang telah dihancurkan lalu difermentasikan dengan bahan-bahan lain seperti tetes dan ragi yang kemudian disuling.

Dalam kondisi kelangkaan BBM pada beberapa hari yang lalu, Arif tidak merasa terbebani karena ia menggunakan biopremium dari hasil penelitian dan uji cobanya selama beberapa tahun ini. Warga Desa Kaliwungu ini memiliki harapan agar pemerintah dapat memberikannya fasilitas agar inovasi ini dapat berkembang.

Tentu aksi dari Arif Wibowo ini patut untuk didukung, dan terus dikembangkan. Karena Indonesia sendiri merupakan Negara Agraris yang memiliki berbagai sumber daya alam yang kaya dan itu dapat dimanfaatkan sebagai alternatif BBM seperti yang dilakukan oleh Arif Wibowo ini.

sumber : http://www.portalkbr.com/nusantara/jawabali/3341058_4262.html

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here